Tampilkan postingan dengan label Kimia Laut. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kimia Laut. Tampilkan semua postingan

24 Feb 2011

Bioakumulasi Logam Cd, Cu, Pb Dan Zn Pada Beberapa Bagian Tubuh Ikan Gulama (Sciaena russelli) dari Perairan Dumai, Riau

Irvina Nurrachmi, Bintal Amin dan M. Nudi Habibi

Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia


ABSTRACT

Determination of heavy metal concentrations (Cd, Cu, Pb and Zn) in different parts (muscle, bone, scale, intestine, gills and fin) of a croacker fish (S. russelli) collected from Dumai coastal waters were carried out during May to July 2009. The concentration of each metal was determined by AtomicAbsorption Spectrophotometer Perkin Elmer 3110 in the Marine Chemistry Laboratory, Marine Science Department University of Riau Pekanbaru. The results showed that Zn was found to be the highest concentrations in most of the fish body parts analyzed followed by Pb, Cu and Cd in both samples from the western and eastern regions of Dumai coastal waters. In general, the concentrations of all metals analyzed in the present study were higher in fish collected from the eastern region of Dumai coastal waters where more anthropogenic activities such as industries and human habitations along the coastal area were found. The concentration of heavy metals observed were Cd: 0.098 – 0.103, 0.189 – 0.283, 0.099 – 0.289, 0.107 – 0.302, 0.182 – 0.377 and 0.118 – 0.397; Cu: 0.130 – 0.198, 0.189 – 0.341, 0.082 – 0.073, 0.132 – 0.285, 0.520 – 0.746 and 0.175 – 0.337; Pb: 3.979 – 4.109, 4.144 – 4.601, 0.970 – 2.527, 2.853 – 4.367, 5.053 – 7.074 and 4.637 – 6.262 and Zn: 5.713 – 5.755, 7.956 – 8.558, 4.649 – 6.232, 5.730 – 7.745, 8.988 – 11.115 and 8.777 – 10.686 µg/g for muscle, bone, scale, intestine, gills and fins respectively. Concentrations of heavy metals in each body part of the fish were as follow: fin > gills > intestine > scale > bone > muscle for Cd; gills > bone > fin > intestine > muscle > scale for Cu; gills > Fin > bone > intestine > muscle > scale for Pb and gills > fin > bone > intestine > scale > muscle for Zn. The concentrations of heavy metals in muscle were lower than other analyszed organs in the present study and this was considered to be an advantageous from the human health points of view as because muscle constitute the greatest mass of the fish that is consumed.

Key word: Bioaccumulation, Heavy metal, Riau, Sciaena russelli




Pengaruh Minyak Mentah Terhadap Mortalitas Dan Morfologi Insang Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsskäl)

Erwin Nofyan, EP Sagala dan Vivit Saryani

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Agustus 2008 sampai Januari 2009 di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya, Inderalaya. Tujuan penelitian ini untuk mengtahui mortalitas dan morfologi insang ikan bandeng (Chanos chanos) akibat adanya minyak mentah. Jumlah hewan uji yang digunakan 240 ekor ikan, terdiri dari 6 kelompok perlakuan, setiap perlakuan 4 ulangan, perlakuannya 0 ppm; 158 ppm; 294,64 ppm; 394,43 ppm ; 623,20 ppm; 984,66 ppm minyak mentah. Hasil penelitian menunjukkan nilai LC50-96 jamr diperoleh pada konsentrasi 408,32 ppm. Persentase mortalitas meningkat seiring peningkatan konsentrasi minyak mentah dan waktu pendedahan. Sedangkan konsentrasi yang paling berpengaruh terhadap mortalitas ikan bandeng yaitu 623,20 dan 984,66 ppm.

Kata kunci : ikan bandeng, mortalitas, insang dan minyak mentah





Kandungan Logam Berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan Terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan dan sekitarnya, Provinsi Sumater Utara

Lidya Grace, T. Zia Ulqodry, dan Wike Ayu Eka Putri

Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia


ABSTRAK

Penelitian kandungan logam berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi dan terlarut di Perairan Pelabuhan Belawan ini dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2009 pada saat pasang dan surut. Analisis dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Sumatera Utara dan di Laboratorium Balai Riset dan standardisasi Industri Palembang Provinsi Sumatera Selatan. Hasil kandungan logam berat Pb dalam Muatan Padatan Tersuspensi saat pasang berkisar antara < 0,02 – 0,05 mg/l dan saat surut berkisar antara 0,02 – 0,07 mg/l. Kandungan logam berat Pb terlarut saat pasang berkisar antara 0,235 – 0,676 mg/l dan saat surut berkisar antara 0,287 – 0,748 mg/l. Kandungan logam berat Pb di Perairan Pelabuhan Belawan sudah melewati batas baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 yaitu 0,05 mg/l yang berarti bahwa Perairan Pelabuhan Belawan sudah tercemar dan tidak layak dipergunakan untuk air baku air minum maupun untuk kegiatan pembudidayaan ikan.

Kata Kunci : Kandungan logam berat Pb, Muatan Padatan Tersuspensi, Perairan Pelabuhan Belawan